Wednesday, March 27, 2019

TRAVELLING THAILAND #CAHTUBANDOLAN





Kerajaan Thai (nama resmi Thaiราชอาณาจักรไทย Ratcha Anachak Thai; atau Prathēt Thai), yang lebih sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika. (sumber : wikipedia)



Dalam video ini saya akan menceritakan tentang pengalaman travelling ke Thailand. Thailand menurut saya adalah salah satu negara yang wajib kamu kunjungi untuk berwisata,karena banyak tempat-tempat atau destinasi yang sangat menarik untuk dikunjungi. 



Sebenarnya dalam perjalanan kali ini saya tidak hanya pergi ke Thailand saja, melainkan juga ke Singapura dan Vietnam. namun kali ini saya hanya membahas tentang perjalanan saya di Thailand. Tempat pertma yang saya injak di Thailand adalah Bangkok, saya sampai disana pada malam hari dan langsung menuju ke hotel yang sudah saya pesan di Indoesia. Saya mmilih hotel khusus backpacker dengan sharing room (diisi oleh banyak orang dalam satu kamar), tentunya karena harga yanng murah.



Kemudian besoknya saya mulai perjalanan menuju ke Wat Pho, kemudian ke Wat Arun, dan lanjut ke pusat perbelanjaan yang paling dituju oleh wisatawan asing, yaitu Chatucak Market. Di Chatuchak Market banyak barang yang bisa kita beli untuk oleh-oleh dengan harga yang murah, dan masih bisa ditawar (kalau pintar buat nawar). Setelah puas, saya lanjutkan perjalanan menuju ke PATTAYA dan menginap disana. Dari Bangkok menuju Pattaya membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Sesampanya di Pattaya, kita langsung meluncur ke penginapan untuk menaruh barang. Saya tidak langsung tidur karena Pattaya memang terkenal dengan kehidupan malamnya, sekedar untuk melihat bagaimana suasana disana pada malam hari.



Keesokan Harinya saya menyewa motor untuk menjelajahi Pattaya. Dan saya menemukan Tempat yang sangat menarik, yaitu Pattaya View Point. Bagi kalian yang ke Pattaya, wajib banget buat kesana. Dan sore harinya saya balik ke Bangkok karena harus melanjutkan jalan ke Singapura. Sebelum brgkat ke Singapura, saya menyempatkan balik ke Chatuchak Market karena masih ada yang perlu untuk dibeli lagi..hehehe



Itulah sedikit cerita tentang perjalanan ke Thailand, mau lihat keseuruannya lihat saja di Youtube saya. terimakasih.



Gilar Purwa Gautama

IG : @gilarpurwagautama

INTRO PLN UP3 BOJONEGORO







Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Sofyan Basir (sebelumnya adalah Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, menggantikan Nur Pamudji.

Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.
Dan ini adalah video intro dari PLN UP3 Bojonegoro. Mohon bantuan like dan subscribe. Jangan lupa share juga. terimakasih..

IG : @gilarpurwagautama

Wednesday, April 13, 2016

4 HARI DI LABUAN BAJO, FLORES. LUAARRRR BIASSAAAAAA!!!

Sudah tau Pulau Padar? Pulau yang katanya lagi hits di Instagram, juga Pulau Kelor yang sangat indah, serta jangan lupakan "Pink Beach" yang mempunyai sejuta pesona dengan pasirnya yang berwarna merah muda. Ya, semua itu ada di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur, salah satu surga dunia di Indonesia dengan keindahannya yang luar biasa.

Buat yang belum pernah kesana, saya akan berbagi cerita tentang perjalanan saya selama 4 hari di "surga dari timur" Indonesia ini. Perjalanan kali ini saya bersama teman-teman yang luar biasa pula. Saya sendiri berangkat dari Jawa Timur bersama dengan Omen dan Mbak Niktul, dan di Labuan Bajo bertemu dengan teman-teman yang lain yang berasal dari daerah lain. Ada bang Ian, DM dari Jakarta, Mbak Endang dari Bogor, ada Barok dan Bli Wayan dari Bali.

Pulau Kelor yang sedang hijau-hijaunya
Pada perjalanan kali ini saya merasa sangat beruntung karena di Labuan Bajo dan pulau-pulau lainnya sedang hijau-hijaunya, karena kami berangkat setelah musim hujan selesai. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober hingga Maret, dan menurut saya waktu terbaik untuk melihat hijaunya Labuan Bajo adalah pada bulan Maret hingga Juni. Tapi sekedar informasi saja, meskipun tidak sedang hijau-hijaunya, Labuan Bajo dan pulau lainnya akan tetap memberikan keindahan yang sungguh luar biasa.

PERJALANAN HARI PERTAMA

Perjalanan hari pertama dimulai dengan menuju ke Pulau Kelor. Pulau kelor memiliki pantai berpasir putih, laut yang jernih dan pemandangan landscape yang luar biasa indah, apalagi dari puncak dari pulau ini. Dari pelabuhan Labuan Bajo butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan laut untuk sampai di pulau ini. Dan untuk sampai di Puncak pulau ini, dibutuhkan kurang lebih 30 menit treking. Jalur treking di tempat ini sangatlah curam, dan dianjurkan untuk yang ingin menikmati puncak harus mempersiapkan fisiknya terlebih dahulu. Sebagai catatan, Mbak Niktul harus muntah untuk sampai di puncak, dan Mbak Endang harus tepar setelah turun dari puncak pulau kelor. wkwkwk
Pulau Rintja
Perjalanan selanjutnya dilanjutkan ke Pulau Rintja, pulau yang menjadi habitat Komodo selain di pulau Komodo sendiri. Di pulau ini, setiap wisatawan diwajibkan membayar 60rb rupiah per orang (medium trek) untuk biaya Ranger yang menemani dan menjaga dari Komodo yang dikenal liar dengan liurnya yang beracun. Untuk populasi Komodo yang ada di pulau ini disebut oleh ranger yang menemani kami yaitu sebanyak 2800 ekor. Oiya, perjalanan untuk ke pulau Rintja ini memakan waktu sekitar 2 jam dari pulau Kelor.

Pulau padar
 Setelah dari pulau Rintja, kami melanjutkan ke pulau Padar, pulau paling hits di Instagram. hehehe .Tapi memang, pulau ini memberikan pemandangan yang luar biasa indah dan sanggup membuat hati dan pikiran menjadi tenang. Namun ada cerita yang menarik juga di tempat ini yang saya dengar dari kapten kapal pengantar perjalanan kami ini. Konon ceritanya, di pulau ini juga terdapat 3 ekor komodo. Yang merupakan komodo paling liar dan buas yg dulunya adalah penghuni di pulau rintja. Sengaja di pindahkan ke pulau padar dengan harapan wisatawan yang ingin melihat komodo di pulau rintja tidak menjumpai komodo yang buas dan liar. Maka dari itu, setiap wisatawan yang berkunjung di pulau ini diharapkan untuk tidak bermalam disana. perjalanan dari pulau Rintja ke pulau Padar memakan waktu 2,5 jam.
Dan perjalanan terakhir kami lanjutkan di pulau Komodo, dan kita bermalam disana.

PERJALANAN HARI KEDUA

Perjalanan hari kedua diawali dengan menikmati sunrise di pulau komodo. Di pulau ini kami hanya numpang foto di sekitar pulau ini saja, karena kami sudah cukup puas melihat Komodo yg ada di pulau Rintja hari sebelumnya. Setelah puas berfoto ria di pulau komodo kami melanjutkan ke Kampung Komodo, tetap di pulau yang sama namun di tempat yang dihuni oleh masyarakat asli. Ada sedikit cerita menarik di Kampung Komodo ini. Menurut cerita, pernah pada suatu ketika masyarakat yang tinggal di kampung komodo (pulau komodo) mendapatkan tanah dan tempat tinggal gratis di labuan bajo, agar mereka meninggalkan pulau komodo yang diproyeksikan penuh sebagai tempat pariwisata (hanya untuk tempat tinggal komodo) oleh pemerintah. Namun yang terjadi, selama tidak ada masyarakat asli kampung komodo yang tinggal di pulau komodo, tidak ada satupun komodo terlihat disana. Hal itu membuat wisatawan yg datang kesana kecewa sampai pada akhirnya masyarakat asli dikembalikan untuk tinggal d kampung komodo kembali. Dan anehnya setelah masyarakat kembali, komodo pun terlihat lagi.
Perjalanan di lanjutkan menuju Pink Beach. Sesuai namanya, pantai ini memiliki pasir pantai yang berwarna merah/merah muda. Warna pink dari pantainya merupakan campuran dari warna pantai pasir putih yang bercampur dengan serpihan karang, cangkang kerang, serta kalsium karbonat dari invertebrata laut yang berukuran sangat kecil, dan juga Foraminifera, Amuba Mikroskopis yang memiliki cangkang tubuh berwarna merah. Pantai seperti ini hanya ada 7 lho di dunia. Jadi kita harus bangga mempunyai salah satu pantai yang berwarna pink ini. Bukan hanya pasirnya yang menawan, namun keindahan bawah lautnya juga tidak kalah indah.
Setelah terpesona kecantikan Pink beach, kami melanjutkan perjalanan menuju Manta Point. Di tempat ini kami bertemu dengan begitu banyak Manta, bahkan kami bisa sangat dekat dan berenang bersama "ikan pari" yang besarnya hampir sebesar kapal yang kami tumpangi. Sungguh luar biasa saat itu, saya merasa sangat beruntung. Bahkan saya disana melihat manta dengan ciri yang berbeda dengan yang lain, manta dengan corak tutul dan tidak sebesar manta yang lain.
Dan hari pun mulai menuju senja, dan kami mengakhiri perjalanan menuju ke Gili Lawa Darat untuk menikmati senja disana dan bermalam disana.
Sunrise di pulau komodo
kebersamaan dengan anak kampung komodo
Pink beach











PERJALANAN HARI KETIGA 

Perjalanan hari ketiga kami awali dengan treking ke puncak dari Gili Lawa Darat. Perjalanan cukup melelahkan karena puncak dari Gili lawa darat ini karena trek untuk kepuncak ini paling jauh dan menanjak diantara pulau yang lain.Disana kami menikmati indahnya sunrise yang luar biasa.
Setelah puas mengeksplore Gili Lawa darat, kami menuju ke tempat yang masih jarang di singgahi oleh wisatawan lain, yaitu di Jelly Fish Point. Sesuai dengan namanya, tempat isi berisi banyak sekali ubur-ubur yang sangat indah namun tidak menyengat. Disini kita dapat berfoto ria dengan ubur-ubur yang berwarna putih biru ini. Namun ingat, jangan sampai menyakiti hewan ini, dan kita wajib pula menjaga ekosistem habitat ubur-ubur tinggal ini. 
Setelah puas dengan ubur-ubur, kami melanjutkan perjalanan ke pulau Kanawa. Pulau dengan pasir putih yang bersih, juga keindahan bawah lautnya yang sangatlah luar biasa. Disana juga terdapat penginapan dan cafe yang membuat kita bisa menikmati pulau yang indah ini. Namun sayangnya, pengelola pulau ini adalah pihak asing, bukam dari anak bangsa sendiri. Bahkan untuk sekedar bersandar di pulau ini, diharuskan membayar biaya "parkir", sehingga kapal yang mengantar kita terpaksa parkir ditengah laut menjauhi dermaga pulau ini. :(
Setelah menikmati pulau Kanawa, kami bergegas menuju Pulau Seraya. Disana hampir sama dengan pulau Kanawa, juga terdapat penginapan dan cafe. Namun disini juga terdapat kolam renang yang airnya juga lagi-lagi berasal dari air laut. Memang agak susah mencari air tawar selama di pulau-pulau yang telah disinggahi. Tetapi, di pulau seraya juga terdapat air tawarnya kok, yaitu di toiletnya. Saya dan Omen memutuskan untuk berjalan ke puncak pulau ini untuk menikmati sunset, yang lain tidak ikut karena sudah lelah setelah perjalanan sebelumnya yang memang melelahkan. Lagi-lagi yang sangat disayangkan adalah pengelola ini dari negara asing.
puncak tertinggi pulau gili lawa darat


kolam renang di pulau seraya


kanawa island


ubur-ubur cantik di jellyfishpoint


bersantai di pulau seraya

LAST DAY AT LABUAN BAJO
PERJALANAN HARI KEEMPAT


goa rangko
Sedih sekali kalau ingat hari terakhir ini. Serasa kurang untuk menikmati "surga dari timur" ini. Dan tempat yang kami kunjungi di hari akhir adalah di kolam renang yang ada di dalam goa, yaitu Goa Rangko. Salah satu tempat terbaik yang patut dikunjungi ketika berada di Labuan Bajo. Untuk sampai ke tempat ini, kita memerlukan perjalanan laut sekitar 45 menit. Setelah itu kita tidak langsung sampai ke goa ini karena kita perlu melakukan treking menyusuri hutan sekitar 20 menit. Setelah sampai didalam goa, akan disambut oleh udara yang lembab seperti goa kebanyakan. Namun, kolam renang yang ada di dalam goa ini seakan menggoda kita untuk segera menikmatinya. 
Setelah puas menikmati indahnya Goa Rangko ini, kami pun kembali ke Labuan Bajo dan mengakhiri serangkaian perjalanan kami menyusuri keindahan "surga dari timur" ini.


Mungkin itu yang bisa saya ceritakan tentang perjalanan saya dan teman-teman saya yang berkesempatan untuk menikmati indahnya Flores. Semoga bermanfaat bagi semua yang telah membaca tulisan ini. Dan semoga menjadi racun bagi warga Indonesia khususnya untuk lebih mengeksplore keindahan yang ada di bumi pertiwi ini. Tentunya saya juga berharap, kita semua wajib untuk menjaga kelestarian alam yang begitu kaya di Indonesia ini, jangan pernah merusak keindahan alam Indonesia yang begitu kaya ini agar anak cucu kita juga dapat menikmati keindahan ini.
 
#FloresWonderfulLand #PesonaIndonesia


SPECIAL THANKS TO :

* Allah SWT
* Bapak, Ibuk, Adek, Efrin
* Teman-teman Trip :
~ Omen (Madura)
~ Mbak Niktul (Blitar)
~ Bang Ian (Jakarta)
~ Mbak Endang (Bogor)
~ Mubarok Photography (Bali)
~ Bli Wayan (Bali)
~ DM (Jakarta)
* Bang Herman (Kapten Kapal)
* Bang Kernet Awak Kapal (karena gatau namanya) wkwkwk


TAMBAHAN :






kebersamaan di pulau seraya
kebersamaan di pulau seraya


bermain kartu di kapal



pulau komodo
selfie at padar island



kebersamaan di dalam kapal


















Gilar Purwa Gautama
Fb : Gilar Purwa Gautama
Twitter : @gilarpurwa
IG : gilarpurwagautama
Youtube : Gilar Purwa Gautama

Wednesday, November 11, 2015

AIR TERJUN NGLIRIP : KEINDAHAN ALAM TUBAN YANG ISTIMEWA

Salam Travellers..

Air Terjun Nglirip

Sudah pernah ke Tuban? Bagi yang belum tahu, Tuban adalah sebuah kabupaten kecil yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kota Tuban disebut juga dengan "Kota Wali", yang terkenal dengan salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Bonang. Di Tuban juga ada "Toak", minuman khas yang berasal dari pohon Bogor. Yang kebetulan ada agenda atau sekedar mampir lewat Tuban, jangan sampai lupa untuk nyoba toak. hehehe Juga ada lagi Legen, juga merupakan minuman khas Tuban selain toak tadi. Untuk makanan, ada belut dari warung Jangkar, Bagong, Cemplon atau lainnya yang wajib untuk dicicipi. Selain itu, ada juga rajungan "remason" manunggal bagi pecinta makanan pedas.

Bukan hanya wisata religi dan kuliner saja, namun Tuban juga memiliki objek wisata alam yang wajib diburu oleh traveller maupun backpacker. Salah satu wisata alam di Tuban adalah Air Terjun Nglirip. Air terjun ini berada di Kecamatan Singgahan, berjarak sekitar 35km atau kisaran 1 jam perjalanan (dengan motor/mobil) dari pusat kota Tuban. Air terjun ini memiliki ketinggian 30 meter dengan lebar 28 meter. Dengan airnya yang biru kehijauan dan bersih, serta keindahannya yang luar biasa menjadikan objek wisata air terjun yang wajib dikunjungi jika berada di Tuban. Untuk bisa menuju ke Air Terjun Nglirip, kita bisa menggunakan motor ataupun mobil. Sayangnya masih belum ada transportasi umum yang bisa membawa kita kesana

Item, Anggi, Saya dan Syah
Saya akan sedikit berbagi cerita perjalanan saya ke air terjun Nglirip bersama teman-teman saya. Ketika itu saya kedatangan tamu, teman saya dari Solo yaitu Nuari (item) dan Anggi (sebenarnya asli tuban sih, cuma kuliah di Solo) hehehe . Karena mereka datang ke Tuban untuk menikmati wisata alam yang ada disini, maka mereka pun saya ajak ke air terjun Nglirip. Dan saya pun mengajak Syah (teman saya satu lagi) biar tidak ganjil karena kita berangkat menggunakan motor. wkwkwk Di dalam perjalanan, kami disuguhi dengan pemandangan-pemandangan yang luar biasa cantik. Kami melewati hutan jati situs Goa Lowo dan juga sungai Kerawat dengan airnya yang sangat jernih.

Setelah melewati sungai Kerawak, akhirnya kami pun sampai di Air Terjun Nglirip. Disana kami tidak bisa langsung menikmati keindahan air terjunnya karena harus jalan turun dulu untuk sampai di air terjunnya. Nggak terlalu capek kok, soalnya nggak terlalu jauh jalan untuk turunnya. hehehe Dan, Taraaaaaaa kamipun takjub dengan salah satu keindahan alam ciptaan Allah ini. Kamipun tak membuang banyak waktu untuk berfoto disana. Si Nuari (item) pun tergiur untuk berenang di bawah air terjun ini karena kejernihan airnya. Namun saya menganjurkan jika ingin berenang lebih baik di Kerawak saja karena di Air terjun Nglirip banyak mitos yang beredar. Untuk lebih pasti mengenai mitos yang ada disan bisa ditanyakan langsung kepada warga sekitar, atau bisa juga tanya dengan "mbah" google. wkwkwk

Kalau ke Tuban nggak afdol lah ya kalau nggak datengin air terjun yang kece ini. Disana hanya ditarik uang parkir sebesar 3 ribu saja, juga tersedia warung-warung disekitar area parkiran. Tapi inget ya, disana yang bersih jangan dikotorin!! Kalau bawa makanan, sampahnya di kumpulin terus dibuang di tempat sampah. Kalau memang melihat ada sampah, tolong di ambil sekalian dan dibuang di tempat sampah. Jaga alam kita tetap bersih agar anak cucu kita juga bisa menikmati keindahannya.

Mau tahu video kece di AIR TERJUN NGLIRIP dan SUNGAI KERAWAK?? Nih langsung aja ane kasih link Youtubenya gan .....
https://youtu.be/nPlCY4EMjpY
https://youtu.be/nPlCY4EMjpY
https://youtu.be/nPlCY4EMjpY

TIPS -TIPS :

Lebih baik jangan ke Air Terjun Nglirip ketika musim hujan. Selain jalan yang licin untuk ke air terjun, kemungkinan volume air yang lebih banyak sehingga mengurangi keindahan, juga air menjadi keruh kecoklatan. Pakailah alas kaki yang tidak licin untuk menghindari terpeleset. Bawalah pakaian ganti, untuk jaga-jaga bila pakaian basah. Dan terakhir, pastikan membawa kamera untuk mengabadikan momen di Air Terjun Nglirip ini.

selfie at nglirip
indonesia















hutan jati situs goa lowo
hutan jati situs goa lowo





























Yuk datang ke Tuban dan Air Terjun Nglirip !!

Gilar Purwa Gautama
Fb : Gilar Purwa Gautama
Twitter : @gilarpurwa
IG : gilarpurwagautama
Youtube : Gilar Purwa Gautama

Wednesday, November 4, 2015

GUNUNG ANDONG :KEINDAHAN YANG TAK TERDUGA

Salam Travellers..


Pada kali ini saya akan bercerita tentang perjalanan saya ke Gunung Andong. Ya, Gunung Andong merupakan salah satu gunung yang berada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Magelang. Lokasi gunung ini berdampingan dengan Gunung Telomoyo dan berada di perbatasan antara Salatiga, Semarang serta Magelang. Gunung Andong memiliki ketinggian 1.463 mdpl (meter diatas permukaan laut). Gunung ini belum pernah memiliki aktifitas meletus dalam sejarahnya.

Mendaki gunung memang sudah menjadi salah satu hobi saya. Sampai tulisan ini ditulis, Alhamdulillah saya sudah pernah menikmati beberapa gunung yang ada di Indonesia tercinta ini. Beberapa gunung yang pernah saya daki adalah Gunung Rinjani (Lombok, NTB), Gunung Semeru (Malang, Jatim), Gunung Lawu (Magetan, Jatim), Gunung Penanggungan (Mojokerto, Jatim), Gunung Merbabu (Salatiga, Jateng), Gunung Ijen (Banyuwangi, Jatim), Gunung Bromo (Malang, Jatim) dan Gunung Andong (Magelang, Jateng).


Perjalanan Waktu itu saya ditemani oleh teman-teman saya yaitu Anggi, Nuari "item", Boni dan Rumi. Kami berlima berangkat dari rumah Nuari "item" di Kartosuro, Solo dengan mengendarai motor. Untuk sampai ke basecamp pendakian Gunung andong, kami memerlukan waktu kurang lebih 2 jam. Kebetulan memang bro Anggi dan bro "item" ini sudah hafal jalan untuk bisa sampai di lokasi basecamp.


Kenapa saya memilih untruk menikmati keindahan Gunung Andong kala itu? Sebenarnya sih saya dan teman-teman saya (Anggi, Nuari "item", Boni dan Rumi) sudah merencanakan untuk mendaki Gunung Merapi atau Gunung Sumbing sebagai pilihan. Namun, karena ada alasan tertentu maka kami memutuskan untuk mendaki Gunung Andong saja, yang notabene merupakan gunung yang tidak terlalu tinggi. hanya 1 jam perjalanan yang kita tempuh dari basecamp hingga puncak gunung Andong ini. Tapi jangan salah ya kawan, meskipun tidak terlalu tinggi, gunung ini menawarkan keindahan yang tidak kita bayangkan sebelumnya.

Saya waktu itu berfikir Gunung ini keindahannya biasa saja, yang penting bisa tidur tarik-tarikan selimut sama temen-temen, bisa masak mie instan dan kopi di atas gunung, juga bisa merasakan bersujud "berbisik" dengan tanah disaat berada dekat dengan langit. hehehe Ternyata pikiran saya salah, gunung ini sangat-sangat indah. Saya beruntung bisa dapetin "Golden Sunrise" yang sangat indah, juga bisa menikmati jutaan bintang yang bersinar terang di malam ketika itu. View dari Puncak Gunung Andong pun tidak bisa dipandang sebelah mata, sangatlah indah.

Yang belum kesana, nggak usah lama-lama mikir, berangkat aja, nikmati sensasinya. wkwkwk Namun, temen-temen juga harus memperhatikan waktu (musim) untuk kesana maupun gunung-gunung lainnya. Karena naik gunung di musim hujan, lebih banyak resikonya di banding musim kemarau. Bukan hanya trek yang menjadi licin, juga suhu yang menjadi lebih dingin di kala hujan, belum kalau ada hujan badai. Satu lagi yang harus diperhatikan ketika naik gunung, persiapkan segalanya dengan matang baik itu logistik (makan minum) juga peralatan untuk camping (jika ingin bermalam) dan tentunya fisik yang prima dibutuhkan dalam pendakian. Jika tidak begitu suka dengan keramaian, hindari week end untuk mendaki. Karena pasti sangat ramai.

Cukup sekian yang bisa saya bagi ke temen-temen. Semoga bisa menjadikan referensi liburan bagi temen-temen. Jangan lupa bahagia..wkwkwk Selanjutnya, biar foto yang menjelaskan keindahan gunung ini.

bersama sahabat
TIPS :
  •  persiapkan segalanya dengan matang (fisik, logistik, peralatan)
  •  hindari mendaki di musim hujan (lebih beresiko)
  •  perhatikan keselamatan ketika mendaki
  •  bawa kamera (biar nggak dibilang hoax) wkwkwk

FASILITAS YANG TERSEDIA :
  • basecamp pendakian (tempat parkir, toilet)
  • warung di puncak gunung Andong 
 PENTING :
  • bawa kembali sampah anda (jaga kelastarian alam)
  • jangan coret-coret di bebatuan ataupun tempat lainnya di gunung
    (no vandalism)

bersantai menikmati indahnya Gunung Andong
keindahan gunung Andong tidak diragukan lagi

kita serasa dekat dengan langit

INI INDONESIA TERCINTA


Gilar Purwa Gautama
Fb : Gilar Purwa Gautama
Twitter : @gilarpurwa
IG : gilarpurwagautama
Youtube : Gilar Purwa Gautama

Monday, November 2, 2015

PANTAI WEDIOMBO : LAGUNA "KOLAM ALAMI" YANG TERSEMBUNYI





Salam Travellers..


Gunungkidul terkenal sebagai kabupaten di Jogjakarta yang memiliki banyak sekali pantai yang indah. Salah satunya adalah pantai WEDIOMBO. Pantai ini terletak di desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta.  Dalam bahasa jawa, nama pantai ini terdiri dari dua kata yaitu wedi = pasir dan ombo = luas, yang jika diartikan adalah pantai dengan pasir yang luas. Meski demikian, hamparan pasir di pantai Wediombo ini tidak begitu luas seperti yang ada di pantai Siung ataupun Parangtritis.

Pantai Wediombo memiliki karakteristik yang hampir sama dengan pantai-pantai lainnya yang ada di Gunungkidul yang khas dengan pasir pantainya yang putih, air laut yang biru, dan hempasan ombak yang kuat. Namun, pantai ini memiliki keistimewaan tersendiri karena memiliki LAGUNA atau yang lebih dikenal sebagai "kolam alami" yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lainnya di Gunungkidul.

Kali ini saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya dan teman-teman saya yang sangat beruntung pernah melihat langsung dan menikmati "kolam alami" yang ada di pantai Wediombo. Perjalanan waktu itu saya di temani oleh Rumi, Anggi, Nuari "Item", Yongky, Eka, Lana, dan Devi. Kami berangkat dari rumah Rumi yang berada di Jogja kota. Untuk sampai ke pantai Wediombo, memerlukan waktu sekitar 3 jam. Pada perjalanan kali ini kami memilih menggunakan motor, biar gampang menghidar kalo ada macet. wkwkwk Karena biasanya jalan menuju pantai-pantai di Gunungkidul pada akhir pekan sangatlah padat. Lokasi pantai ini masih sekitar 30 menit di timur dari pantai Siung, yang mungkin lebih dikenal oleh banyak orang di Gunungkidul.

Pada perjalanan saat itu kami juga melewati Goa pindul, Kalisuci, dll yang merupakan tempat wisata alam yang juga patut dikunjungi ketika berada di Gunungkidul. Setelah sekitar 3 jam perjalanan, akhirnya kami pun sampai di pantai Wediombo. Cukup lega rasanya, setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh. Dan kamipun segera menikmati keindahan pantai wediombo. Namun belum puas menikmati indahnya pantai, bro Anggi dan bro Nuari "Item" pun mengajak kami untuk berjalan menyusuri kebun warga sekitar yang ada di tepian pantai. Setelah sekitar 30 menit jalan, akirnya kami sampai di tempat yang sangat indah, tempat yang menurut saya sangatlah keren, tempat yang belum pernah saya temui di tempat lain, yaitu Laguna "kolam alami" yang ada di pantai Wediombo.

Mungkin cukup ini saja yang bisa saya ceritakan. Selanjutnya biar foto aja yang menjadi racun bagi temen-temen. Yang pasti tempat ini sangat keren...

TIPS-TIPS :
  •  Pakai sandal/sepatu yang nyaman di kaki 
  •  Bawa makanan ringan dan minuman (jika lapar dan haus melanda) wkwkwk
  •  Bawa dry bag atau plastik untuk melindungi barang penting dari air
  •  Bawa kamera biar nggak dibilang hoax. wkwkwkwk

FASILITAS YANG TERSEDIA
  • Tempat parkir
  • Toilet umum
  • Warung makanan ringan dan minuman
Nb : Hanya ada di pantai wediombonya (tidak di laguna)

PENTING :
  • Bawa kembali sampah anda
  • Jangan melakukan Vandalisme 




bermain di kolam alami pantai wediombo




menikmati keindahan laguna wediombo bersama sahabat lebih asyik

santai kayak di pantai
sisi lain pantai wediombo
sisi lain pantai wediombo

bersama anggi, yongky, rumi, nuari "item", eka, lana, devi

Salam....


Gilar Purwa Gautama
Fb : Gilar Purwa Gautama
Twitter : @gilarpurwa
IG : gilarpurwagautama
Youtube : Gilar Purwa Gautama

Saturday, October 31, 2015

AIR TERJUN TUMPAK SEWU : TINGGINYA 180 METER BRO!! NGERI!!!!

Salam Travellers...

Mungkin temen-temen sudah pernah dengar air terjun Coban sewu atau biasa disebut juga Tumpak sewu. Ya, coban/tumpak sewu ini merupakan air terjun yang sangat indah dengan ketinggian kurang lebih 180 meter. Air terjun ini terletak di desa Pronojiwo, Lumajang. Tepatnya di perbatasan antara Malang dan Lumajang.

Oke, kali ini saya akan berbagi sedikit cerita perjalanan (travelling) saya ke air terjun yang keindahannya sungguh mengagumkan bagi saya. Perjalanan ini saya mulai dari kota Malang saja (kalau dari Tuban terlalu panjang) hehehehe . Dari kota Malang, kurang lebih memerlukan waktu 3 jam untuk sampai kesana. Oiya, perjalanan kali ini saya ditemani oleh 3 teman saya, yaitu Faris, Dovan, dan Hendro. Untuk bisa kesana, paling mudah adalah mencari arah ke Pabrik senjata Pindad di Turen. Smartphone akan sangat berguna untuk menuju suatu tempat. hehehe . Dari pertigaan Pindad kita ambil ke arah kiri (arah Dampit), setelah itu lurus saja mengikuti jalan ke arah Lumajang.

 Setelah melewati Dampit, kita akan disuguhkan oleh jalan yang berkelok-kelok dan pemandangan yang indah di kanan dan kiri jalan raya. Terlihat pula gunung tertinggi di pulau Jawa (gunung Semeru) dari jalan ini. Disarankan untuk berhati-hati saat melewati jalan ini, karena selain berkelok, jalan ini pun tidak terlalu lebar. Dan petunjuk ke Air terjun Coban/Tumpak Sewu pun terlihat di pinggir-pinggir jalan setelah kita melewati jalan yang berkelok-kelok tadi.


Jalur untuk menuju ke air tejun Coban/Tumpak Sewu sangatlah banyak, jadi temen-temen nggak usah heran kalau melihat banyak banner (tulisan petunjuk) ke arah air terjun. Seingat saya, ketika itu ada 3 jalur menuju arah air terjun. Yang pertama adalah sebelum jembatan besar, dan dua lagi setelah jembatan. dan kami memilih jalur yang terakhir yaitu kedua setelah jembatan. Di jalur ini kami harus melalui Goa Tees dulu untuk sampai ke air terjun Coban/Tumpak Sewu. Sebagai referensi, Goa Tetes pun tidak kalah cantik dengan Coban/Tumpak Sewu sebagai tujuan utama kami. Memang, dari jalur ini jarak tempuh untuk ke Coban/Tumpak sewu semakin jauh, namun semua akan terbayar dengan keindahan yang disuguhkan Goa Tetes.

 



        jalur yang dilalui dari Goa Tetes
 jalur yang dilalui basah dan licin

Jalan yang naik turun, menyusuri sungai yang licin dan basah adalah trek yang wajib dilalui dari jalur Goa Tetes ini. Jadi sangat disarankan membawa dry bag dan sandal/sepatu khusus tracking yang nyaman dan tidak licin. Jangan sampai lupa dengan snack dan air mineralnya ya. Untuk informasi, saya saja yang memakai sandal gunung beberapa kali jatuh karena medan yang licin dan basah itu.wkwkwk .Dari Goa Tetes, kurang lebih membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke air terjun yang memiliki ketinggian hampir 180 meter ini. Lelah sudah pasti, tapi semua akan terbayar jika kita telah sampai di air terjun Coban/Tumpak Sewu.

Sangat indah, mungkin itu saja tidak cukup untuk menggambarkan indahnya air terjun Coban/Tumpak Sewu ini. Sungguh beruntung kami bisa melihat langsung salah satu karya Tuhan yang sangat indah ini. Tak lupa saya mengucap Alhamdulillah sebagai rasa syukur atas nikmat yang diberikan Sang Pencipta. Saya sungguh beruntung ketika itu, karena selain melihat indahnya air terjun dengan ketinggian kurang lebih 180 meter, saya juga mendapatkan keindahan pelangi.


Mungkin hanya itu yang bisa saya bagikan ke temen-temen, semoga bermanfaat dan menjadi racun bagi temen-temen yang belum pernah kesana. Nggak bakalan rugi kok kalau kesana, meskipun capek semua akan terbayar oleh keindahan air terjun Coban/Tumpak Sewu ini.

Terima kasih..
Salam..




TIPS UNTUK KE COBAN/TUMPAK SEWU :

  • Persiapkan fisik
  • Persiapkan dana hehehehe
  • Bawalah Dry Bag untuk mengamankan barang yang rentan terhadap air
  • Bawalah makanan ringan dan air mineral
  • Pakai alas (sandal/sepatu) khusus untuk medan yang licin
  • Bawalah kamera (biar nggak dibilang hoax) wkwkwk
 
TAMBAHAN RACUN




  
       view Coban/Tupak Sewu dari atas 






haiiiiiiiii :p
sippp gan...:D
 nggak bakalan rugi de kalo pergi kesini gan. buruan gas de yang belumpernah kesini...

maafkan jadi racun..wkwkwk 











 bersama bro Faris, bro Hendro, dan bro Dovan

 
nunggu apalagi bosssssss??hehehehe



Gilar Purwa Gautama
Fb : Gilar Purwa Gautama
Twitter : @gilarpurwa
IG : gilarpurwagautama
Youtube : Gilar Purwa Gautama